Selasa, 26 Januari 2016

Islam Kafah Dalam Persepsi Saintis

Hampir setiap saat mahluk hidup dituntut untuk menaklukkan pilihan-pilihan agar dapat melanjutkan kehidupannya dengan selamat dan menyenangkan serta mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Di antara semua mahluk, manusialah yang di dalam kehidupannya dikaruniai anugerah kemampaun yang tinggi dalam hal mengumpulkan, menyimpan dan memahami diantara keterkaitan antara simbol-simbol yang satu dengan yang lainnya.



Allah mengutarakan maksudnya kepada  mahluk-Nya saat akan menciptakan manusia (Nabi Adam .AS) Al. Baqoroh : 30,31 , yang artinya : Dan ketika Tuhanmu berfirman, kepada para malaikat, akan Aku jadikan khalifah di bumi" Mereka berkata: Apakah Engkau hendak menciptakan mahkluk yang berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di sana?

Apakah tidak cukup kami yang senantiasa berasbih dan mengagungkan nama-Mua ? Dia berfirman :"  Aku mengetahui apa yang kepada Adam seluruh simbol ( asmaa'a kullaha......

Kemampuan yang diberikan Allah kepada Nabi Adam a.s. dalam sebutan "asmaa'a Kullaha" tidak hanya bermakna mengetahui  dan memahami simbol-simbol semata, akan tetapi termasuk juga kemampuan mengolah, membangun, menganalisis, dan mensintekan simbol-simbol yang ada.

Bagi Manusia setiap simbol dinytakan oleh sebuah kata, sebutlah ada kata; Malaekat, Rasul, Hati, mata, batu, rasa, dll.  kata-kata tersebut mewakili simbol-simbol tertentu dan tidak hanya menunjukkan apa yang ada dalam diri kita masing-masing, tetapi menunjukkan yang lebih banyak lagi tentang apa yang ada di luar dari diri kita masing-masing, seperti,: keluarga, masyarakat, kelompok, hotel, gunung, hutan dan sesuatu yang disimbolkan oleh kata baik benda, non benda, fisik dan non fisik, yang berwujud maupun yang tidak berwujud, kata kerja, kata benda, dan simbol-simbol yang diwujudkan dengan kata.

Demikian sementara ini, Wallahu Aalam bil sawab.

Tidak ada komentar: