Minggu, 07 Februari 2016

D 12 Fortuner (bagian1)

D 12 Fortuner  Dewi Fortun Seorang Pemalak


Seorang berpenampilan rock n roll turun dari  fortuner  D 12 bernomor,  preman di kawasan  Bandung utara sudah tidak asing dengan kehadirannya. tapi yang tak juga mengerti mengapa Ipung seorang penguasa parkir selalu diperasnya. Ya....... Ipung diperas pengasilan rupiahnya,  padahal boleh dikata penghasilan Ipung yang mereka ketahui penghasilannya sebagai preman  parkir, hampir setali tiga uang  dengan memeras.

Kemarin di hari libur natal, diketahui Ipung sedang bersitegang dengan anak muda yang ingkar dari biaya parkir.
" Lo blagu anak orang kaya, kagak bayar parkir, lo kere........"  ipung jengkel sambil memukul-mukul buritan honda Jazz, mungkin honda jazz itu bisa penyok kalo saja Ipung sedang memegang kayu atau batu di tangannya.

Orang-segera berkerumun mendekati keributan kecil yang melibatkan Ipung, pedagang kopi sebelah tempat duduk di taman itu segera melerai, dan tanya-tanya  penyebab keributan itu.
"Apa lo..... jangan turut campur" ketus kata yang duduk di belakang kemudi sebuah Jazz yang bersitegang dengan Ipung.
"Anak orang kaya bodoh..... Lo goblog,....... kagak bayar parkir,......." kata ipung teriak sambil mengepalkan tangannya mendekat pintu kemudi Jazz, untung pengemudi lebih cepat menutup kaca mobilnya sambil menggerung-gerungkan mesin mobilnya.

"Gua lempar baru tahu, mobil lo penyok ........ Anjisss........, Bangsat lo.........." Ipung teriak.  Untunglah orang tua penjual kopi langganan Ipung, merupakan orang tua yang sedikit dihargai, maka Ipung marahnya mereda.
" Anjiiissss lo,...... awas kalau lo kemari parkir ditempat ini lagi, gua kempesin ban mobil lo,..... baru tahu rasa"  demikian iPung sambil menggerutu.

Ipung orangnya agak baik, walaupun lengan tanganya penuh tato, tetapi gambar-gambar unik di seluruh bagian kaki tak pernah ia tampakkan pada orang-orang, sebenarnya Ipung penggemar tato pada bagian - bagian tubuhnya, terkadang  semua orang yang mengetahuinya menjadi benci...........
"Sudahlah  Pung,........ anak orang kaya itu doain aja jadi kere beneran,....... nanti lo, gantian jadi kaya raya, kamu beli sekalian Honda Jazz, terus gambarin tuh mobil Jazz elo, kaya tatoo di tangan dan kaki lo,........."   kata penjaga parkir lainnya.

"Iya Ben,........gua juga nyesel pake ribut segala"........Ipung pergi mendekat tempat duduk di bawah pohon dekat sebuah patung.

Dari jauh  D 12 Fortuner , meluncur dari kawasan jalan Dago Ir. H. Juanda. di tengah kemacetan lalulintas. kemudinya memutar roda ke arah kanan dan mengambil jalan menuju jalan siliwangi, karena kemacetan di depan rumah sakit  St. Bromeus, amat menjemukan, kesal dan beberapa hambatan selalu tak terhindar.

pegemudi  D 12 Fortuner   itu sudah beberapa kali melewati jalan-jalan dan sudut-sudut parkir dan penjaganya. Ipung penguasa wilayah parkir taman Cibeunying, taman Citarum, dan Masjid Istiqomah, Jabeng penguasa parkir, Masjid Cipaganti,  Kawasan Jalan-jalan Pasir Kaliki, Jalan Rumah Sakit, dan sebagian Tempat parkir jalan Cihampelas.

Hmmm........  D 12 Fortuner  baru melintas di Jl. Cihampelas, kemacetan yang sedikit menggerahkan, tujuannya    D12 Fortuner memutar dari  jl. Eykman dan ke arah kanan untuk melihat situasi Masjid Cipaganti, S Jabeng berada di sana,  Sepanjang jalan Dago, sampai cipaganti ada  5 sudut jalanan yang dikuasai Jabeng sebagai Bos Parkir, sebagian lagi belum sempat terlihat karena jalanan macet membuat  D12 Fortuner , tak melihat kondisi padatnya parkir sepanjang jalanan itu. dari  5 sudut parkiran diperkirakan  350 sepeda motor terparkir, dan seratus mobil mangkal dari pagi hingga siang hari di area arkir itu. Ah,...... entah berapa jumlah parkir sepeda motor dan mobil yang terparkir di daerah kekusaan si Jabeng.  D 12 Fortuner  tak telalu menetapkan target penarikan setoran hari ini dari si Jabeng.

 D 12Fortner , dengan sigap memutar kemudinya ke arah jalan Pasir Kaliki memalui rumah sakit Hasan Sadikin, dan melesat ke kiri melalui Fly over menuju Taman Gasibu, ke kanan memutar jalan Cisangkuy, Area parkir kekuasaan Ipung meliputi Pasar Jajanan, dan beberapa taman, ada parkiran taman binatang piaraan, ada parkiran Taman Cibeunjing, dan ada Parkir Taman Cilaki, Area parkir kekuasaan Ipung sedang populer banyak pengunjung, Parkiran taman Cilaki yang biasanya sepi, hari itu Pengemudi Fortuner dapat mengitung 49 minibus, 2 Truk pengangkut tanah lembang dan tanaman dalam polybek mangkal selama 3 jam.

Ah,.....Ipung hari ini bisa menyisihkan 125.000 rupiah  yang dapat kutarik, setidaknya dari Area parkir  di kawasan masjid Istiqomah bisa kutarik 25.000 rupiah, kawasan parkir taman Cibenying mulai ramai setelah kedatangan Bandros, dan wisatawan Bandros akan memakan waktu  kurang lebih 3 jam keliling kota, di hari libur seperti ini bisa ditarik ekstra. Ipung akan bisa ditarik lebih besar agi.
Penghasilan Ipung hari ini lebih banyak, Parkir taman Cilaki meningkat karena nasabah Bank OCBC sedang ramai, halamannya tak menampung semua tamu nasabah, sehingga parkir nasabah melimpah membuat uang receh Ipung lebih banyak lagi,........Siang ini cerah, tampaknya pengunjung  Restoran Rumah Nenek, juga sedang penuh, entah Libur Natal seperti ini banyak orang sekedar pergi keluar rumah dan sekedar makan di Restoran atau kafe, bagi Ipung tak peduli mereka sedang acara apa, yang penting uang receh yang meluap di area parkir dapat memenuhi setoran untuk perempuan yang selalu berada di belakang kemudi  D12 Fortuner itu.

Ipung menghitung berapa sisa uang receh dari hasil sisa setoran parkir di kawasan yang ia kuasai. Ipung sebagaimana Ibeng, adalah seorang kepercayaan dari petugas Dinas pendapatan, Ipung juga Ibeng bisa saja setor kepada petugas setiap hari, seminggu sekali atau sebulan sekali. Tetapi petugas kurang percaya untuk setoran sebulan sekali, takut uangnya keburu habis digunakan foya-foya para preman penguasa parkiran. jangankan peningkatan target, kelancaran uang setoran  yang baik saja biasanya susah diharapkan.  Petugas sangat senang jika tagihan sesuai dengan jumlah buku yang disetorkan. terkadang 20 buku karcis parkir disetorkan setiap harinya.

Hari ini merupakan hari baik Ipung, semestinya dapat menyetorkan 15 buku karcis tanda parkir, Pasti pak Anto Petugas dari Perhubungan yang menjadi perantara Ipung bekerja sebagai koordinator penjualan buku parkir senang karena uang mengalir lancar, kadang Ipung juga tidak peduli apakah pak Anto adalah petugas resmi Dinas Perhubungan yang kaitannya sebagai petugas retribusi parkir atau bukan, entah buku karcis parkir asli atau palsu, yang penting jika buku karcis habis sepuluh buah, Ipung harus menyerahkan uang  250 ribu rupiah,..... dan ternyata Ipung masih menyimpan uang receh itu 75 ribu setelah menyerahkannya ke Pak Anto.

"Hmmm,... ini sisa kerjaku hari ini"...... pikir Ipung. sambil menerawang, bahwa  75 ribu bukan satu-satunya sumber penghasilan dari pengusaan lahan parkir. Ipung masih bisa mendapatkan  sekedar makan dan rokok dari si Ujang, penjaga parkir di Taman Istiqomah, Iyan dari kawasan parkir  jalan cilaki, Olan dari kawasan parkir jl. Cisangkuy. bahkan sambil mendengarkan lagu-lagu yang diputar oleh para pekerja service Radio tape mobil, Ipung lebih nyaman sebagai penguasa kawasan parkir itu, dan urusan makan dan rokok, Ipung tak akan mengeluarkan uang 5oo rupiahpun.

Sambil merasakan teduh dan rindangnya  pohon Kihujan di bilangan Cihapit, Ipung menerawang sambil menghayati syair lagu-lagu yang tak pernah selesai tuntas diputar, lagunya terkadang baru setengah sudah berhenti, dan diganti dengan lagu yang baru, terkadang lagu dangdut yang mendayu-dayu, mengingatkan ipung dulu waktu SMP tinggal di Desa, Desa - Desa pantura sangat terkenal lagu Dangdut dimana orang tua Ipung dilahirkan.  Ipung di lahirkan setelah orang tuanya lama merantau di Bandung. SMA Ipung di Kota Bandung, tepatnya di Jl. Belitung no. 8.  Dari Dashbor sebuah minibus lagu dangdut mendayu-dayu, sebelahnya Honda Jazz mengeluarkan lagu pop dangdut koplo, terus tak kalah lainnya sebuah Toyota DX mengeluarkan lagu dari Sound system di bagasinya  sebuah nada Bosanova, mirip pestival sebuah culinarynaight sebuah RW, yang musiknya bertaut-tautan.

Angin yang sayup-sayup meniup dedaunan, terkadang membuat Ipung tersenyap, mengantuk karena angin yang menghantarkan kantuknya dengan lagu bosanova yang hampir tuntas. Ipung sedikit terlelap tidur sambil bersandar di bangku taman yang terbuat dari tembok itu, selain pengaruh sebungkus  rokok yang setengahnya habis dibakar dan dihisapnya, Gudang Garam Mld yang sering dibeli Ipung, Ipung bisa menghabiskan 2 bungkus rokok itu dalam sehari.

Sambil duduk menyandar Ipung kadang setengah mimpi, bahwa dunia itu indah, indah semasa kecilnya yang tak pernah susah, apapun yang Ipung minta dari kedua orangtuanya hampir selalu ditepati, entah Ipung belum bisa menghubungkan antara kasih sayang  kedua orang tuanya itu dengan kesetiaannya kepada kedua orang tuanya itu, sama sekali tak ada terlintas di benak pikirannya.

Mungkin Ipung hari ini merasakan kelelahan, sebagai Preman koordinator parkir kata orang yang mengetahui bahwa Ipung menarik sebagian uang dari para penjaga parkir, katanya Dia itu penguasa lahan parkir di beberapa kawasan. Makanya Ipung dipercaya oleh Petugas perhubungan yang mengepool uang karcis parkir sesuai dengan berapa jumlah buku karcis parkir yang tersobek.

Ipung terlelap di tempat  duduk itu, sambil bersandar di batang pohon dengan angn yang sepoy-sepoy diiringi lagu lagu yang tak pernah tuntas dari sound system mobil-mobil dalam perbaikan pekerja radiotape  mobil di kawasan itu.

Ipung tak menyadari kedatangan perempuan yang berpakaian rock n rooll yang selalu duduk dibelakang kemudi D 12 Fortuner   itu , ia datang setengah kacak pinggang, yang terkadang orang-orang di sekitar menjadi heran. tetapi tidak begitu dengan Ipung, mungkin bagi Ibeng, bagi Iyan, dan Jajang atau lainnya yang memiliki profesi sebagai preman-preman parkir di kawasan Bandung Utara.

" Hey Kuy..........,, Hari gini siang-siang lu teleer"  perempuan itu menegur sambil menepuk pundak Ipung, dan mengejutkan.
"Haaaaah,.....lo brengsek, ngapain juga jam segini lu kluyuran" sambil acuh saja.
"Ini masa depan elo,...... gue harus telaten keliling demi elo-elo pada..........."
"Nggak ada pasien apa....?." Ipung menyela sambil tertawa kecil.
"Gue ngutamain nyari elu,.... demi masa depan yang bener aje......."
" Huuh............. selalu aja itu yang dibicarakan" Ipung sambil melempar sputung rokok sisa yang tadi belum sempat dibuang dari dekat tempat duduknya.
" dapet berapa hari gini Kuy,........... mana setoran? "
"Nggak ada duit datang hari ini..........." Ipung sambil menghardik tangan perempuan itu.
"Alasan elo cowok, ...... tuh rokok abis berapa batang lu bakar.....?
"HHaaaaaah,...... cuma 3 batang yang ku isep, ...........tuh itung aja sendiri" kaki Ipung seakan menedang putung-putung rokok yang tadi habis diisapnya.
" Lagian mana kewajiban elo,.........sehari 75 ribu,.setor----setor,......setor!!!!!
" Dasar Cewek Brengsek,......... hari ini belum punya uang cukup nih......!
"Apa Lo Bilang,.....? Heee. Cowok, Elu harus bayar kewajiban elo,........75 ribu sehari, Elu harus janji untuk masa depan elu sendiri sama anak....!!

"Heh,.... gua nggak peduli  elu Cewek,........ mengganggu aja ketenangan orang, pergi lu..." Ipung meningalkan perempuan itu.
"Hai... hai....hai.... Kuy,..... lu enak aja pergi, belum setor hari ini.... Hhaaahi..... mau gue lempar apa?" Perempuan itu berteriak tetapi tak digubrisnya.

Tapi Ipung pergi begitu saja, perempuan itu berteriak, tapi ada perasaan malu semua orang yang kebetulan berdekatan dengan tempat ia duduk melihatnya seperti perempuan murahan, atau setidaknya ia tak mau seperti merengek.

Perempuan itu setidaknya sudah dapat menghitung berapa setoran dari para preman koordinator penjaga parkir, yang semestinya ia sudah menerima setoran dari Ipung 75 ribu ruipah, dari Ijang, 75 ribu, atau para penguasa parkir itu setidaknya ada uang masuk sebsar 450 ribu dari 6 orang penguasa kawasan parkir Bandung utara. Mereka itu katnga Preman-preman.

Ipung pergi entah kemana, setidaknya ia mungkin sambil berfikir, bahwa kedatangan perempuan itu esok akan menambah jumlah beban pikirannya untuk membayar setorannya kepada perempuan itu, yang selalu duduk dibelakang kemudi  D 12 Fortuner.

Break dulu ya,.......... insha allah berlanjut.




































1 komentar:

Anonim mengatakan...

The Most Successful Sites for Crypto, Casino & Poker - Goyang
Goyang Casino & Poker is one of the most famous and well known crypto casino-roll.com gambling sites, https://deccasino.com/review/merit-casino/ founded in 1xbet korean 2012. They are popular 출장샵 because of their great goyangfc