Sejarah dan Prespektif ITB :
ITB sebagai Perguruan Tinggi
Teknik memiliki dinamika yang cukup bervariasi, perkembangan di Negri ini
sangat terpengaruh oleh Kebijakan
central dan terus mengalami perubahan, Bagaimanakah
perkembangan ITB seterusnya, kita lihat kronologis yang terjadi sejak didirikan
oleh Belanda:
Kronologis Perkembangan ITB;
Kronologis Perkembangan ITB;
Dari tahun ke tahun
|
Perkembangan yang terjadi
|
3 Juli
1920
|
Untuk fasilitas kaum belajar Nederlanders, dan para bangsawan ningrat
Nusantara, diresmikan
“ Technische Hoogeschool te Bandung”
Tepatnya tanggal 3 Juli 1920, oleh Gubernur Jenderal J.P. Graaf Van Limburg Stirum, Sekolah Tinggi Teknik tersebut merupakan Sekolah Milik Swasta, Lembaga tersebut adalah : Koninklijk Voor Hooger Technich Onderwijs in Nederlandsch Indie |
2 September 1920
14 Oktober 1924 |
“Bandung Studenten Corps” BSC berdiri, kemudian diikuti oleh “Indonesische
Studenten Vereniging” (ISV) dan Ta Hsioh Sing Hui”.
Organisasi Mahasiswa, yang didirikan Oleh HOS Cokro Aminoto,
diteruskan Oleh organisasi mahasiswa lainnya, yang kelak berlanjut sebagai
Partaey-Partey Politik di Indonesia.
Sekolah Tinggi Teknik ini diambil alih oleh Pemerintah Belanda, dan berubah nama menjadi : De Faculteit Van Techniche Wetenschap. |
Tahun-Tahun 1942
Pada Jaman Kejatuhan Belanda ini TH berubah nama |
Tecchniche Hoogschoool te Bandung terjadi pendudukan Jepang, dan TH
produk Belanda termasuk Sekolah ini ditutup.
TH, berubah nama menjadi Institute of Tropical Sciences. (Institut Tropical Sains) |
1 April 1944
|
Lembaga Pendidikan Belanda yang ditutup Jepang, saat itu digalakkan
kembali, dan berubah nama menjadi “ Bandung Kyogo Daigaku” maksudnya sebagai
politik jepang terhadap keberpihakan terhadap pendidikan di Indonesia.
|
Setelah Periode Agustus 1945
|
Pemuda Indonesia, terutama para lulusan sekolah ini, yang juga
sebagai patriot muda pejuang kemerdekaan tidak menyia-nyiakan fasilitas
kampus ini, dan “Bandung Kyogo Daygaku”
direbut kembali, dan digantilan menjadi sebuah nama Sekolah Tinggi Teknik Bandung” (STT Bandung)
|
21 Juni 1946
|
Ketika terjadi penyerangan Jakarta, dan Ibukota harus pindah ke
Jogyakarta, termasuk STT Bandung harus
dipindahkan ke Jogyakarta.
|
21 Juni 1946
|
Dalam dinamika selanjutnya NICA juga mendirikan “Nood Universiteit”
di Jakarta = Universiteit van Indonesia”
terutama Berdirinya Faultas
Kedokteran, dan ketika STT Bandung masih berkedudukan di Jogyakarta, TH Bandung dihidupkan lagi, sebagai
Fakultas Teknik, sebagai bagian dari “Universiteit van Indonesia”
(Fak Kedokteran di Jakarta yang selanjutnya menjadi bakal UI, dan Fakultas
Teknik di Bandung, kelak menjadi ITB,
juga ( IPB untuk Fakultas
Pertaniannya?)
|
19 Desember 1949
|
Seiring berdirinya universitas tersebut, juga terlahir lembaga
pendidikan ini sebagai “Universitas Gajah Mada”
|
2 Maret
1959
|
Fakultas Teknik UI, dan Fakultas MIPA UI di Bandung secara resmi
dilepas, dan mulai saat itu berdirilah
dari Fakultas tersebut menjadi sebuah
Institu Teknologi Bandung
|
15 Januari 1974
|
Gerakan Mahasiswa mewarnai (“Malari”)
gerakan lima belas januari merupakan dinamika protes mahasiswa terhadap
Kebijakan Pembangunan yang dinilai tidak adil dan melenceng.
Karena kebijakan pemerintah merasa terganggu, maka terbitlah, sk 028
1974 dari P&K. untuk penataan gerakan dan dinamika politik mahasiswa,
dalam prosesnya terjadi hingga tahun 1978.
|
19 April 1978
|
Kopkamtib melalui SK nom: 1056/U/1978 memberlakukan Normalisasi
Kehidupan Kampus, dan berbuntut Pembubaran semua” Dewan Mahasiswa “ di
Indonesia
Tetapi gerakan moral Mahasiswa
ITB, tetap memberdayakan seluruh mahasiswa akan tetapi dengan Wujud Keluarga
Mahasiswa (KM-ITB)
|
Kader Dosen ITB Adalah Aktivis Mahasiswa ITB
|
Dalam dinamika politik dan Pembangunan di Negara ini, para Tokoh
Pendidik yang berada di dalam ITB,sangat menginginkan Otonomi Perguruan
Tinggi, dalam berbagai kesempatan
terjadi diskusi mengenai peluang dan tantangan Otonomi sebuah Perguruan
Tinggi, sebagaimana layaknya Perguruan tinggi di berbagai belahan dunia yang
memiliki Otorotas akademik yang tinggi.
|
Tahun 1997
|
Dimulai gerakan reformasi, makabersamaan dengan gerakan reformasi di
tubuh pemerintahan, system pendidikan di ITB lebih leluasa
mempersiapkan otoritas pendidikandi ITB.
|
Tahun 2000
|
Tahun ini merupakan kesempatan ITB sebagai pelopor berdirinya Otonomi
Perguruan Tinggi, dengan Sebutan ITB, Berbadan Hukum Milik Negara (ITB BHMN)
|
Tahun 2005
|
ITB sebagai Perguruan Tinggi BHMN, mendapat pil pahit karena
kesalahan sedikit dalam proses BHMN bersama
5 Perguruan Tinggi lainnya (ITB, UI, IPB, UGM, dan UNAIR) sebagai Universitas ber – OTNOMI mendapatkan
somasi karena dianggap terlalu membesarkan Bisnis dalam prosesnya.
|
Tahun 2010
|
ITB sebagai Perguruan Tinggi BHMN, namun pengaturan tersendiri dengan
Pola Pengelolaan sebagai Badan Layanan
Umum (BLU)
|
Tahun 2015
|
Otoritas Perguruan tinggi hingga kini masih menjadi alternative sebagai
proses pendidikan akademik yang otonom, maka saat ini ITB berdiri sebagai PTN
BH, sesuai dengan perundang-undangan.
|
Tahun 2015
|
Dengan Aroma ITB sebagai Perguruan Tinggi Otonom yang memiliki
kepercayaan luas, maka saat ini ITB mendapatkan mandate untuk pengembangan
Kampusnya :
Pengembangan Kampus ITB di Jatinangor (sumedang)
Juga Pengembangan Kampus di Bekasi, yang prosesnya bekerjasama dengan
Pemkot Bekasi, dan Penyandang dana dari PT Sinar Mas, disana dikelola sebuah
Perguruan Tinggi bernama “Institut
Teknologi Sains Bandung “ (ITSB) atas kerjasama 3
Matra
1. Pemkot
Bekasi.
2. PT.
Sinar Mas
3. Institut
Teknologi Bandung
4.
|
Rencana Tahun 2016
|
Memulai kerjasama Implementasi, Pembangunan Perguruan Tinggi berbasis
Daerah :
ITB Kampus Pangandaran;
ITB Kampus Cirebon
Atas keinginan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah
Kabupaten Kota setempat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar