Rabu, 10 Februari 2016

Karang Kamulyan Ciamis

Situs Ciamis berbicara

Ketika saya berkunjung ke Ciamis Jawa Barat, sengaja saya menyempatkan diri untuk singgah ke tempat Wisata Sejarah, " Situs Karangkamulyan" Tempat wisata situs ini terletak tidak jauh dari Jalan raya yang menghubungkan antara kota Ciais dan Pangandaran. kira-kira hanya 200 atau  300 meter dari pinggir jalan, itupun jarak tersebut merupakan area parkir yang disediakan untuk pengunjung.


Situs Karangkamulyan itu menyimpan artefak tanda-tanda dan bukti sejarah masa lalu seperti  Panimuan, Makam Adipati Panaekan, Panyandaan, Cikahuripan, Artefak Sanghyang Bedil, Artefak Penyabungan Ayam, Pangcalikan, Pamangkonan, Panimuan, Sipatahunan, Pangcalikan yang merupakan artefak peninggalan masa lalu yang kemudian menjadi saksi seakan berbicara tentang keberadaan suku Sunda orang-orang Jawa Barat adalah Pendahulu peradaban tanah jawa.

Situs Bojong Galuh Karangkamulyan, merupakan tempat asal daerah kerajaan masa dahulu yang dikuasai oleh Pangeran Permana Adikusumah dengan putra keturunannya Ciungwanara.
Kawasan yang terdiri dari hutan lindung se luas kurang lebih 50 Ha tersebut bercerita bahwa kawasan tersebut merupakan area kerajaan di bawah kekuasaan Pengeran Permana Adikusumah yang dengan kehebatannya menggunakan sungai Citanduy untuk akses ke bakal kota-kota Mojo Kerto, bakal berdirinya Kerajaan Mojopahit yang termasyhur itu, Kota Bogor yang kelak berdiri kerajaan Pajajaran dari Prabu Siliwangi Yang sangat terkenal kehebatannya, bahkan sampai menyebrang ke Sumatera sebagai kelak berdirinya Kerajaan Sriwijaya.

Tapak Sejarah masa itu yang hingga kini melegenda, yang hanya dapat dipahami maknanya oleh orang tua kita yang masih dekat dengan hubungan psikologis dengan alam sejarah masa lampau, akan tetapi para pelestari lingkungan dan sejarah nilai-nilai luhur para pendahulu masih lekat dalam pikiran mereka.
Itulah Legenda  Ciungwanara, dan pemuda penyabung ayam yang kemudian menjadi penguasa kerajaan termasyur di jawa Barat.

Kita simpan dulu cerita akan peristiwa itu dalam abad kekinian, semoga dapat kita ungkap secara psikologis dan nilai-nilai budaya yang dapat mendorong semangat kebersamaan dalam sejarah Jawi.

Salam.

Tidak ada komentar: