Minggu, 07 Februari 2016

Enterpreuner

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung dengan disiplin Ilmunya yang dipelajari di bangku kuliah sebenarnya akan menjadi sempurna apabila digabung dengan disiplin ilmu lainnya.

Disiplin Ilmu sungguh tidak bisa berdiri sendiri untuk membuat sesuatu, sebut saja Teknologi untuk membuat rumah/gedung, di situ akan bergantung kepada disiplin ilmu  Kelistrikkan, Bahan Bangunan, Struktur, Interior, Teknologi Pendingin, itu saja sudah beberapa disiplin ilmu yang harus berkontribusi.

Di abad Transportasi demikian juga, bukan hanya satu Disiplin ilmu saja dapat menciptakan teknologi Transportasi, akan tetapi memerlukan displin ilmu yang terkait.

Mahasiswa ITB tingkat II atau III, pada semester 4, 5 atau 6, akan mampu membuat sesuatu, semisal teknologi transportasi.

Karena mahasiswa ini masih sangat terbatas kemampuan dan dukungan finansial untuk sebuah riset, maka teknologi yang sederhana juga bisa dikembangkan  dengan fasilitas yang terbatas tadi.

Untuk membuat sebuah mikrolet, Minibus, kelompok ini harus menghadirkan mahasiswa Program Studi ; Seni Rupa dan Desain, Teknik Elektro, Teknik Mesin, juga mahasiswa Program Studi Fisika atau lainnya, Disiplin ilmu yang satu dan lainnya akan saling membutuhkan dan saling melengkapi.

Inilah sebuah contoh tugas akhir bagi mahasiswa ITB yang tidak sedikit memerlukan biaya, yaitu produk minibus, atau angkutan mikrolet yang dapat berjalan untuk memenuhi kebutuhan transportasi, produk seperti ini akan terus tertidur di Laboratorium atau studio tempat riset mahasiswa apabila tidak terus dikembangkan dengan biaya yang cukup besar.

Akan tetapi setidaknya untuk membuktikan bahwa disiplin ilmu yang satu dengan yang lain sangat bergantung, maka Minibus ini pada akhirnya dapat melintas di atas jalanan Aspal.

berikut ini Minibus karya mahasiswa gabungan: FSRD,STEI, FMIPA, FTMD,dan FTI





Tidak ada komentar: