Prabu dewa Niskala mempunyai istri dan selirn di kerajaan galuh, yang termashur di ibukota pemerintahannya iyalah Kawali. Dalam mengembangkan kekuasaan dengan para pendatang Prabu Dewa Niskala sering berhubungan dengan para Pandatang dari Gujarat, dan Tanah Mesir, dan Mekah yang berperan sebagai Saudagar dan Misi penyebaran agama islam.
Kerajaan kecil di tanah kawali yang dipimpin oleh Prabu Dewa Niskala diceritakan dari istri selir sang prabu yang berselingkuh dengan pengawal raja prabu niskala. Adipati sang pengawal raja pada akhirnya mempersunting Ratu intan Kedaton.
Diceritakan sebelum Ratu Inten Kedaton ditinggalkan oleh Sang Prabu Dewa Niskala, diceritakan telah melahirkan seorang bayi laki-laki dari hasil hubungan gelapnya, dan untuk menyembunyikan Aib perselingkuhannya dengan Adipati pengawal kerajaan, maka sang bayi itu dibuangnya lah ke aliran sungai citanduy.
Oleh Karena gelagat perselingkuhan itu tercium oleh prabu Dewa Niskala, maka sang raja murka dan diboyonglah bala tentara untuk dipindahkan kekuasaannya dari Kerajaan Galuh dengan pusat pemerintahannya di Kawali, ke Bogor dengan mendirikan Kerajaan Pajajaran guna mendekatkan kekuasaan yang strategisnya ke Sunda Kalapa.
Sementar kerajaan Galuh didirikan oleh selir dari prabu Dewa Niskala, yaitu Ratu Intan kedaton tanpa diberikan pengawalan bala tentara karena Prabu dewa niskala marah atas perselingkuhan selirnya itu.
untuk perlindungan kerajaan yang luasnya hanya kurang lebih 5 km tersebut, dibuat perlindungan dari pepohonan dan bangunan kecil sebagai perlindungan maka Kedaton disebut Kerjaan Pangauban.
Sang bayi yang dibuang ke sungai Citanduy adalah tiada lain Ciuang wanara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar